Inilah Aturan Gadai Emas Bank Syariah

INILAH.COM, Jakarta - Sesuai dengan aturan gadai emas yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia pada 29 Februari 2012, batasan jumlah pembiayaan gadai emas oleh bank syariah atau unit usaha syariah lainnya ditetapkan maksimal Rp250 juta.

Demikian disampaikan Direktur Perbankan Syariah Bank Indonesia, Mulya Siregar, dalam diskusi di Gedung Bank Indonesia, Jumat (2/3/2012). "Untuk setiap nasabah jumlah pembiayaan paling banyak adalah sebesar Rp250 juta dengan jangka waktu paling lama empat bulan dan dapat diperpanjang paling banyak dua kali," kata Mulya.

Sementara itu bagi pembiayaan untuk nasabah usaha kecil dan menengah (UMKM), pembiayaan yang bisa diberikan melalui produk qardh beragun emas ini paling banyak adalah Rp50 juta. Dengan jangka waktu pembiayaan yakni paling lama satu tahun dengan angsuran setiap bulan dan tidak bisa diperpanjang.
Selain itu jumlah portofolio qard beragun emas bank syariah pada setiap akhir bulan paling banyak adalah jumlah terkecil antara 20% dari jumlah seluruh pembiayaan yang diberikan atau 150% dari modal bank. Sedangkan ketentuan lainnya, portofolio untuk unit usaha syariah yakni 20% dari jumlah seluruh pembiayaan yang diberikan.

"Aturan lainnya yang harus dijalankan bank syariah dan unit usaha syariah yakni finance to value (FTV) paling banyak 80% dari rata-rata harga jual emas 100 gram dan harga beli kembali emas PT ANTAM," jelas Mulya.

Selain itu berdasarkan aturan BI, bank syariah dan unit usaha syariah juga wajib untuk menjelaskan secara lisan atau tertulis kepada nasabah mengenai karakteristik produk. "Nasabah harus tahu antara lain fitur, risiko, manfaat, biaya hingga penyelesaian jika ada sengketa. Nasabah juga harus tahu hak dan kewajibannya jika terjadi eksekusi agunan emas," jelasnya. [hid]

Posted in: News